Black bullet -When hunter is hunted
ali ini , misi yang kak lifa berikan sebagai respon terhadap ada yang terjadi di rapat internal pejabat Jogja Area , kemarin . Aku dikirim pergi keluar gerbang besar untuk menangkap pria bertopeng yang tiba-tiba muncul kemudian mengancam sultan . Dann juga Misi kali ini bertujuan untuk membasmi 5 induk Gastrea laba2 yang berkeliaran yang berkeliaran disekitar dinding , sekaligus menangkap pria bertopeng yang sama seperti aku diserang . Setelah orang itu berhasil kukalahkan , Kan kukembalikan pistol ini . Setelh kumenerima koper putih dan yakin dengan isinya . Aku dan initiator ku , Tasya masuk ke helikopter hitam TNI .
Saat perjalanan , beberapa kali Tasya mengajaku untuk membalas pembicaraannya . Setelah apa yang terjadi . Entah kenapa wajahnya cerianya masih ada disana , kenapa dia tidak membenciku sedikitpun ?
Sepertinya target sudah dekat . Posisi Heli diam tempat , Itu Aerial Gastrea tipe penghisap . Tiba2 saja ingatan-ingatan dimasa lalu kembali kulihat . Dimana darah dan anggota tubuh yang berserakan menjadi saksi hidupku .
Salah satu Aerial Gastrea hinggap dihelikopter . Sama persis seperti waktu itu Tanganku yang bergetar ketakutan menjatuhkan pistol Magnum ini . Beberapa saat kemudian Gastrea dengan sayap mendekati helikopter . Tasya melompat dari helikopter Loncatan yang sangat jauh . Tangan dengan kuku yang tajam mencengkram kaki Gastrea Tanpa sempat kulihat dengan jelas Tasya kembali melompat setelah beberapa detik tubuh Gastrea yang tadi terbelah menjadi beberapa bagian . Begitu seterusnya . kusadari adik itu adalah Byakko , Macan putih bermata merah yang memiliki kekuatan iblis .
Lagi2 dia menyelamatkanku dari rasa takutku . "om. Turunkan ketinggian , cepat .. " kataku ke pilot helikopter . Dengan jawaban anggukan kepala ketinggian menurun . Alih2 kembali ke helikopter Tasya menjatuhkan dirinya ke antara pepohonan . Kubuka kotak senjataku dan mengeluarkan M16 Gx Custom . Walaupun non Varanium ini cukup untukku . Transmisi masuk dari Tasya " kak.. Induk no3 barat daya 550 meter dari jarak kakak " kuhanya mengikuti apa yang dia katakan Tanpa menjawab .
Kumelihatnya induk Gastrea . Kulemparkan granat suara tepat kearah induk gastrea , seketika gerakannya terhenti . Ini lah kesempatanku , tarikan pelatuk terasa lumayan berat dan juga tiap anak peluru yang dimuntahkan membuatku terdorong sedikit . Tapi walaupun ini rifle automatic dengan 30 peluru per menitnya posisiku bisa kutahan .
Tembakanku berhasil memutuskan titik nadinya . Membuat regenasi sel terhenti Dengan ini peluruku ini bisa membunuh makluk ini . Efek dari granat tadi sudah habis , Gastrea yang terluka parah membuat gerakan serangan balik dengan kuku diujung kakinya .
Sial .. Aku terlambat menghindarinya hasilnya luka baru terukir disisi kiri dadaku .waktunya ku kembali menyerang . MERPATI HITAM - HEMBUSAN!!!!. dengan percepatan langkah tanpa sulit kumendekati mangsaku dengan ujung senapan puluhan peluru menembus titik vital Gastrea yaitu kepala . Anak2 gastrea kecil merayap diantara kakiku .untuk prosedur pemusnahan total kupilih kakiku untuk meratakan bakal monster ini dengan tanah .
Kubisa merasakan sesuatu yang keberadaannya besar dan kuat dibelakakngku..... bukan Gastrea tapi Manusia aku yakin itu .Tapi perasaan ini , apa? anak kecil .. Mata merah menyala menandakan identitas anak terkutuk, ditanganya ada katana berwarna hitam varanium . Dia mencoba menebasku
MERPATI HITAM - Hembusan! !! Kupercepat langkah kakiku untuk menghindari mata pedang yang menari-nari didepanku . DIA INITIATOR PRIA BERTOPENG ITU .. Tubuh yang kecil dan lincah menyulitkanku untuk bergerak menyerangnya . Tasya datang .. Tangannya mengehentikan katana itu , anak kecil itu kemudian tersenyum dalam kegelapan dan berlari .
Tasya langsung mengikuti nya , mulutku ingin menghentikan nyakupikir ini adalah jebakan tapi lidah yang kaku menhentikannya kata-kataku diujungnya . Kumemilih ikut mengejar mereka berdua Kuletakan Night scope didepan mataku .pergerak beberapa Gastrea besar yang mendekat kemari .
Langkahku membawa ku kesini .Ini daerah magelang lama dari kegelapan malam masih bisa kulihat candi borobudur yang menjulang tinggi kini mulai rapuh , akibat pengeboman area sarang aerial gastrea . "Tasyaa! !" akhirnya bisa kupanggil namanya . Kumelihatnya yang hanya berdiri ditempatnya , entah apa yang benar benar kulihat . Tasya yang disana mengeluarkan aura yang sangat kuat , membuat kuberhenti memanggil namnya .. Lagi2 tanganku bergetar , keribgat dingin mulai membasahi bajuku . Kemudian kumelihat keadan sekitar , mayat dan darah .. Sama seperti waktu itu
Kuberteriak dengan rasa takutku . AAGGHHH , AAGGHH... mulutku terus memuntahkan teriakan ketakutan , pandanganku menhitam Tasya berlari kearahku .. Kemudian memeluku erat , perlahan nafas ku mulai teratur
Hahahaha.. Suara tawa dari seseorang yang khas . "kalian berdua , monster harus mati " itu si bajingan dengan topeng anonymous , sial senyuman yang diukir ditopeng itu benar benar membuatku kesal . Dia mengarahkan ujung senapan musket kearahku . Tasya didepanku tidak bergerak sama sekali .. Kenapa? Satu peluru varanium bisa langsung memutus garis hidupnya .
Kubaru sadar saat satu peluru mengarah kesini . "Tasyaa!!!! " peluru varanium hitam menembus tubuhnya . Darah hitam dimuntahkan mulutnya yang masih tersenyum .
SIAAALLL...dengan sisa tenaga kuberdiri . Initiatornya tiba tiba berada diepanku dengan jarak terjauh jangkauan mata katana bagian dada kutergores, Darah jitam tidak berhenti keluar bersama rasa sakit . Mata merah menutupi pandanganku . Kuterus berteriak , hanya suara tawa jahat yang kudengar . "bocah .. Ternyata kau juga memiliki darah hitam ? Hahahahaha jikmatilah rasa sakit itu , karena itu kau membenci varanium .. Lucu sekali Hahahaha"
"Padahal membenci yang lemah .. Dasar lemah , Lemah , Lemah " beberapa kali katana membuat ljka baru di tububku sampai kulupa bagaimana merasa sakit .
Setelah puas mereka berdua meninggalkanku sendiri . Kumerayap mendekati Tasya , varanium menghentikan regenerasiku . Kalau begini aku yang akan menjadi monster . Aku harus membunuh diriku sendiri . Tidak , aku belum boleh mati .. Tasya harus selamat , kutembakan asap putih keudara . Pada akhirnya aku berjudi dengan takdir . Manusia atau Gastrea atau mungkin tidak keduanya , seperti malaikat . Biar takdir yang menentukan .
Nasib baik ya.. Kak Lifa membawa kami kehelikopter , setelah beberapa jam kutahan regenerasi gastrea murni .
Home »
» Black bullet -When hunter is hunted (Fanfict ) episode 07
Black bullet -When hunter is hunted (Fanfict ) episode 07
Written By Unknown on Minggu, 08 Juni 2014 | 04.14
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Posting Komentar