entah apa yang bikin semangat untuk melanjutkan cerita pendek , yang sejauh ini udah ada yang baca ..
lumayan banyak lagi .. pokoknya
Terima kasih telah membaca cerita ini .. paling nngk udah ngebuka Blog ini
Bla-bla-bla
Reason of a Life 2
5 Tahun yang lalu ..
Jakarta ..Old Capital ,
''Bocah .. Kenapa kau tidak mati saja ? '' diantara suara helikopter masih terdengar suara orang tua itu .
entah apa yang dimaksud dengan kata-katanya , tapi bagi pemuda itu hanya angin yang lewat
mata dan pendengarannya sibuk memerhatikan teriakan huru-hara dibawah sana .
peluhan orang berlari yang terdiri dari Tentara dan beberapa orang yang selamat.. sementara dibelakang mereka Beberapa Gastrea Lvl 3 mengejar mereka .. Amunisi dan persenjataan yang dibawa pasukan tim evakuasi tidak akan mencukupi untuk membunuh seekor Gastrea kecil pun , dengan peluru Logam biasa
Sang bocah hanya sedih sekaligus kesal melihat orang yang menjadi santapan Gastrea ,
Lidahnya mau bergerak dan mengatakan
''Hentikan .. Hentikan , tolong selamatkan orang-orang itu ''
tapi sisi lain jiwanya menahan lidah diujung bibir ..
''Letnan , 2 Aerial Gastrea (Gastrea yang bisa terbang ) tahap 2 mendekat ''
''Cih Sial padahal tinggal 500 meter ke garis perthanan
"02,03 Lost .. '' beberapa saat situasi dalam helikopter menjadi tegang .. dua helikopter pengangkut yang sama dalam formasi baru saja diserang ..
semuanya menutup mata dan telinga kemudian terselimuti dalam ketakutan .. termasuk pemuda itu
kali ini dia menginginkan dirinya untuk selamat .. karena untuk hiduplah keluarganya telah mati.
kreekk..Krekk , sesuatu seperti sedang bertengger diatas atap-atap . suara retakan bertamabah kencang .
asap hitam memenuhi udara ..Ketinggian Helikopter
asap-asap hitam bisa terlihat dari jendela .. seketika kepanikan dan teriakan putus asa terdenger jelas , kata-kata Letnan yang berteriak tidak lagi bisa terdengar .. badan Helikopter yang kehilangan daya terbang , menuju ke permukaan tanah . sementara disana beberapa predator menunggu mangsanya yang baru saja jatuh dari langit .
saat-saat terakhir beberapa meter dari tanah bantalan udara terkembang kemudian menyelimuit dalam dan luar badan helikopter . bagimanapun itu hanyalah hal yang percuma .. beberapa dari penumpang menyimpan kepanikan terlebih lagi beberapa berpikir lebih baik Mati karena jatuh daripada Mati berkat rasa sakit dirahang gastrea ..
5 Personil tentara dan 15 pengungsi , mencoba untuk bangkit sebelum Gastrea datang kembali ..
''Daffa.. Daffa .. '' panggil seorang yang masih terjebak , itu Letnan yang dari tadi mengatakn tentang kematian . dengan wajah takut dan penuh keraguan dan ketakutan langkah yang gemetar mendekat
ekspresi sedkit tenang menghiasi muka Letnan itu ..
''Tolong .. tolong letnan '' 3 personil berhenti dan mendekati ..
''Hentikan .. kalian bertiga , Kaki dan tubuhku sudah hanucur '' kata-kata lemah menghentikan tangan yang berusaha mengangkat bangkai . Air mata menetes dari tiga pasang mata .
''Kelian bertiga .. Terima kasih , tapi tolong sampaikan saja ini ke anak ku '' suasana sedih menyelimuti atmosfir perpisahan ,Letnan memberikan sesuatu untuk dititipkan .. Gastrea mendekat dengan cepat
''Kalau begitu .. Kami duluan '' tanpa menunggu jawaban mereka pergi .. sementara pemuda itu hanya berdiri dan menyaksikan apa yang sekali lagi dunia tunjukan yaitu kematian .
''Bocah .. Kau masih disini ? Kalau begitu dengarkan aku dan ambil ini '' dia menyerahkan senjatanya
''Ku masih ingat dirimu yang membenci Varanium .. Senjata itu , Murni Logam non-Varanium ''
tangan kiri dengan pistol menembakan peluru ke arah datang Gastrea .
peluru yang ditembakan sedikit menghambat ..
''Ini Juga bukan Varanium , kau tahu .. ''
Fire assistance datang dari tiga personil , rentetan peluru berhasil menghentikan Gastrea yang menuju ke tempatku
''Bocah !? .. Cepatlah kemari ''
''Daffa .. Ingatlah sesuatu , Bahwa Varanium hitam bukanlah satu-satunya yang bisa membunuh Gastrea ..
Tapi Dengan hiduplah kita bisa membunuh mereka walau ''
''Siapa anda sebenarnya ? ''
''Aku hanya orang kebetulan lewat '' setelah mendengar jelas apa yang dikatakannya ..
tangan besar menarik tubuhnya meninggalkan Letnan itu untuk mati
Home »
» Alasan untuk Pernah hidup - 03
Alasan untuk Pernah hidup - 03
Written By Unknown on Rabu, 28 Mei 2014 | 22.30
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Posting Komentar