Black bullet 04 ..

Waah .. Udah nyampe Nomer 04 alias Bagian keempat ,gimana ceritanya ?
Bagus ? mengecewakan ? padahal ane nungguin ada yang commet
wait for comment ..  mohon dukungan dan doanya

Black Bullet - Past 01
Seminggu berlalu sejak ingatan mengerikan tentang garis depan pertempuran membuatku begitu sedih . Gastrea , Anak terkutuk .. walaupun aku memiliki sebagian dari kekuatan mereka membuatku membenci diriku sendiri . Beberapa organ tubuh luar yang  berlogam Varanium murni , tapi paling tidak aku mempunyai dunia untuk kulindungi dan orang yang kucintai .

Hari ini , aku terpaksa ikut bersama dengan Kak Lifa pergi ke penampungan anak-anak gastrea .. walaupun bangunan tua itu bukanlah tempat yang layak untuk melakukan perawatan . Kabinet RI darurat lebih mementingkan ekspansi dinding besar varanium dibandingkan dengan perawatan anak-anak terkutuk yang secara langsung melindungi manusia walaupun sebagai monster .Sayang bagiku anak kecil yang memiliki darah Gastrea dimata mereka adalah monster yang telah membuatku kehilangan tangan kanan dan kaki kanan ..

"Kak Lifa , jangan salahin gue ya.. Kalau anak2 itu menyerangmu .. " Kataku dengan nada malas , tanpa jawaban kata2 hanya senyuman yang terlukis dibibirnya .

Itu dia fasilitas Negara perawatan anak2 terlantar .. nama yang cukup untuk menipuku dulu .Tasya sudah mendahului kami kemari apa yang membuatnya begitu semangat padahal dulu tempat inilah yang memberikannya ingatan mengerikan .
Bagaimanapun dia adalah Initiator mekanik Tigress atau Byakko .. kekuatannya cukup kuat untuk mengancurkan dinding Varanium sendirian .

Gapura tua menyambutku .beberapa anak bersuka ria melihat mobil datang . Kak lifa melambaikan tangan sambil mengemudi . Lambaian tabgannya kemudian dibalas oleh beberapa anak , ya ampun tempat ini masih sangangat menyeramkan .. bahkan anak2 itu tidak menyembunyikan identitas darah gastrea dimata mereka .

Kak Lifa memarkirnya dilahan bekas tempat parkir sekarang aspal itu ditutupi dengan tanah dan tanaman .. ku turun . Oh iya , dinegara inI anak  darah anak tertuk bisa mengikat gen laki2 . Tapi jumlahnya relatif sedikit . Kalau kupikir aku memiliki sedikit darahnya .

Tasya melambaikan tangannya kearahku , ku menhiraukannya dan terus berjalan . Kupikir aku akan berputar putar , tahun lalu terakhir aku disini aku berakhir membunuh salah satu monster kecil ini .mereka mungkin sangat membenciku . Aku tidak butuh Monster seperti diriku lagi dan Tasya .

Kuberhenti ditumpukan tanah liat didalamnya tersimpan sosok laki2 muda yang baru mengenal dunia yang kejam , mungkin jika jiwanya masih hidup disini bersamaku . Dia pasti akan berterima kasih , tapi tetap saja aku telah mengambil nyawanya .
Kuputuskan untuk mendoakan jiwanya semoga ketanagan menyertainya didunia lain .
Sosok perempuan muda duduk didepanku menatap tumpukan tanah yang sama
"Kak Daffa .. kita sudah memafkan kakak kok , Tasya , semuanya Daniel juga ..pasti "

" ayo masuk kak ... " tangan kecil Tasya memegang tanganku ..
"Pergi saja .. lu itu Monster .. "  tangan kiri mencoba mengangkat tangan kiri dariku
"Ini  semua gara lu .. kenapa waktu itu , kenapa waktu .. " ku meninggalkan Tasya yang menagis saat kumemalingkan pandanganku .

Saat agak jauh mataku melihat dirinya yang tersenyum . .
Sekali lagi kumelihat kenelakang .. ku terkejut dengan apa yang kuyakini mataku tidak salah . Tasya berdiri didepanku dengan mata merahnya melindungiku tiga anak yang lebih muda yang juga anak terkutuk menyerangku dengan kekuatannya .
"Naif..begitu naif " ... tanpa sedikitpun terkejut atau kesal cuma senyuman ..

"Kenapa? Tasya .. kenapa  ..?" Tanya salah satu anak yang menyerangku
"..aku belum berterima kasih .. pada orang yang telah memberiku hidup "
Air mata menetes melalui pipiku akhirnya jauh ke tanah yang mati .
Aku tidak menyesalI tindakanku dulu lagi . Karena tealh kutemukan alasan hidupku .
Terima kasih Tasya , Monster kecilku .